Rabu, 03 Februari 2016

praktikum biologi 3 jaringan tumbuhan



LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
“MENGENAL  JARINGAN  TUMBUHAN  MELALUI  PREPARAT  AWETAN”




Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Biologi Dasar Pada Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas islam Negeri Alauddin Makassar



Oleh:


ALI  MUSTOPO
60700115063



LABORATORIUM PETERNAKAN
JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Tumbuhan merupakan mahluk hidup uang mampu mengahasilkan makanannya sendiri melalui bantuan sinar matahari untuk melakukan fotosintesis. Untuk melakukan proses-proses hidup pada tumbuhan terdapat bermacam-macam sel yang mana mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Selain selnya berbeda dengan hewan, jaringan yang menyusun struktur pada tumbuhan juga berbeda. Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur yang sama.
Tumbuhan juga  merupakan makhluk hidup yang termasuk cepat dalam berregenarasi, karena sel-sel cepat membelah. pada dasarnya pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan selain meristem (contohnya jaringan meristem batang), tetapi jtumbuhan umlah pembelahan sangat terbatas. Sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi secara morfofisiologi (mengalami diferensiasi) membentuk berbagai jaringan yang tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.
Terjadinya jaringan tumbuhan ialah karena adanya atau berlangsungnya pembelahan dari sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan-hubungan dengan erat antara yang satu dengan yang lainnya.Selanjutnya pembentukkan jaringan-jaringan tersebut sangat erat hubungannya pula dengan pembentukkan berbagai alat pada tumbuhan, akar, batang, daun, bunga, buah dan lain sebagainya. Dalam hal ini, tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu proses dalam hidupnya. Seperti; jaringan meristem yang mampu membelah terus menerus dan membentuk sel-sel baru
Berdasarkan pada uraian diatas, hal inilah yang melatar belakangi kami untuk melakukan praktikum ini agar dapatmengenal dan mengetahui jaringan-jaringan penyusun tumbuhan melalui pengamatan preparat awetan
B.       Rumusan Masalah
Adapun  rumusan masalah dalam percobaan ini adalah:
1.    Bagaimana cara mengenal dan membedakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan serta mampu menjelaskannya secara tepat dan benar?
2.    Apa  fungsi dari setiap jaringan-jaringan yang terdapat pada sel tumbuhan?
C.       Tujuan Praktikum
Adapun tujuan percobaan ini adalah:
1.    Agar mahasiswa mampu mengenal dan membedakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan.
2.    Agar mahasiswa mampu memahami fungsi dari setiap jaringan-jaringan yang terdapat daam sel tumbuhan.






BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.      Gambaran  Umum
Jaringan adalah sekumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta mengadakan hubungan koordinasi satu dengan yang lainnya yang mendukung pertumbuhan pada tumbuhan. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan menjadi jaringan. Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda atau meristem dan jaringan dewasa atau permanen (Said, 2011).
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan digolongkan berdasarkan umur, komposisi, dan fungsi dari jaringan tersebut. Berdasarkan umurnya jaringan digolongkan menjadi jaringan muda yang masih bersifat bisa membelah diri dan bisa berkembang menjadi bermacam-macam jaringan. Karena sifatnya ini, jaringan muda disebut jaringan meristem. Selain jaringan meristem pada tubuh tumbuhan terdapat jaringa dewasa. Jaringan ini mempunyai bentuk yang bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya. Berdasarkan fungsinya jaringan tumbuhan dapat digolongkan menjadi jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, jaringan penguat.



Pada tumbuh-tumbuhan, sel-sel yang membentuk jaringan muda (meristem) adalah juga dalam keadaan muda (embrional). Membran selnya demikian tipis, bentuknya menunjukkan bentuk yang teratur, antara segi empat dan kubus, sedangkan ruang sel (lumen) masih penuh dengan “protoplas” serta “vakuola” yang kecil. Dalam kondisi demikian ini sifat khusus dari jaringan muda yaitu “sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan kegiatan-kegiatan untuk membelah”, yang dalam istilah lainnya disebut meristematis (Anto, 2010).
Adapun ayat dari Q.S.Al-An’aam/ :99 yang menjelaskan tentang Allah menumbuhkan tumbuhan dari air hujan sebagaimana firman-Nya :




Terjemahnya:
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa.Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya.Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman”.




B.   Gambaran Khusus
Menurut (Cindy, 2012) jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringa dewasa.
1.    Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relative sangan muda, sitoplasmanya penuh, mempunyai kemampuan toripotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem ada 2 macam yaitu:
a.     Jaringan meristem primer
ada pada tumbuhan dibagian organ yang paling muda. Jaringan merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional/tunas/lembaga, memanjang dan berdeferensiasi serta spesialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
b.    Jaringan meristem sekunder,
jaringan yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan deferensiasi dan spesialisasi, merupakan jaringan dewasa namun memiliki kemampuan totipotensi lagi. Jaringan ini berada dibagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehinggan menimbulkan pertambahan membesar.


2.    Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukan totipotensi, jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan deferensiasi membentuk jaringan lain. Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
a.    Jaringan epidermis
merupakan jaringan yang letaknya paling luar, tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel. Tidak mengandung klorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata. Fungsi jaringan epidermis yaitu pelindung jaringan didalamnya, tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda.
b.      Jaringan parenkim
merupakan jaringan tumbuhan yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini.
c.    Jaringan Penguat
berfungsi untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan.





d.      Jaringan pengangkut
disebut juga jaringan vascular karena sarana tranportasi atau pengangutannya berupa pembuluh (vaskuler). Pembuluh (vaskuler) itu untuk membawa air dan larutan keseluruh tanaman. Pembuluh ini meliputi Xliem atau pembuluh kayu barfungsi membawa air sedangkan Floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik.
3.    Jaringan Dewasa
Jaringan yang berfungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air. Maka dari itu, jaringan gabus bersifat kedap air












BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
A.   Waktu dan Tempat
            Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum  pada  hari  Rabu, tanggal 18 September 2015, Pukul 16.00-18.00 WITA, dan bertempat di  Laboratorium Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
B.    Alat dan Bahan
            Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.    Alat
            Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Mikroskop Binokuler
2.    Bahan
            Bahan yang dihunakan dalam praktikum ini adalah Preparat awetan penampang melintang dan membujur akar jagung (zea mays root), preparat awetan  penampang melintang batang labu (Cucurbita moschata stem), preparat awetan penampang membujur daun lili (Llilium spp leaf).





C.   Prosedur Kerja
     Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut;
Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut;
1.     Menyiapkan mikroskop dengan terlebih dahulu melihat kelengkapannya (ingat mikroskop yang digunakan harus bersih dan tidak boleh berjamur).
2.    Meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan mencolokkan kabel ke sumber listrik karena mikroskop yang digunakan adalah mikroskop binokuler. Kemudian mengambil preparat awetan yang akan diamati yaitu otot polos, otot jantung, usus dan tulang rawan.
3.    Untuk pengamatan pertama, gunakan perbesaran kecil yaitu 5x dan 10x. Memutar makrometer untuk mendapatkan bayangan obyek yang jelas.
4.    Memutar revolver untuk mengganti perbesaran besar yaitu 40x dan 45x. Setelah menggunakan perbesaran besar, tidak boleh lagi memutar makrometer tetapi untuk memeperjelas bayangan obyek gunakan micrometer.
5.    Menggambar hasil pengamtan pada lembar pengamatan.
6.    Setelah mengamati semua preparat bersihkan mikroskop dan menyimpan pada kotaknya.





Diagram alir
Mennyiapkan alat dan bahan

Meletakkan objek di atas meja preparat
Mengamati dan menggambarkan

Mengunakan pembesaran 10x dan pembesaran 40x

Mengambil preparat

 

















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.     Hasil Pengamatan
1.    Penampang melintang  akar jagung (Zea mays root)
a.       Gambar  pengamatan (Perbesaran 4 x 0,10)

Keterangan:
1.    Kolenkim
2.    JaringanPembuluh
3.      Parenkim
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar2015
b.      Gambar literature
Keterangan:
4.    Kolenkim
5.    JaringanPembuluh
6.    Parenkim
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar
2.    Penampang Membujur  Akar Jagung (Zea mays root)
a.       Gambar  Pengamatan (Perbesaran 4 x 0,10)

Keterangan:
1.      Xylem
2.      Floem
3.      Epidermis
4.      Parenkim Empulur
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar2015
b.      Gambar literature
Keterangan:
5.      Xylem
6.      Floem
7.      Epidermis
8.      Parenkim Empulur
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar








3.    Penampang Batang Labu (Cucurbita moschata stem)
a.       Gambar  Pengamatan (Perbesaran 4 x 0,10)

Keterangan:
1.      Xylem
2.      Floem
3.      Epidermis
9.      Korteks
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar2015
b.      Gambar literature
Keterangan:
4.      Xylem
5.      Floem
6.      Epidermis
7.      Korteks
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar


4.    Penampang Daun Lili (Lilium spp leaf)
a.       Gambar  Pengamatan (Perbesaran 4 x 0,10)

Keterangan:
1.      Ikatan Pembuluh
2.      Korteks
3.      Epidermis
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar2015
b.      Gambar literature
Keterangan:
4.      Ikatan Pembuluh
5.      Korteks
6.      Epidermis
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar






B.       Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan tampak adanya jaringan-jaringan pada batang tubuh tumbuhan, antara lain epidermis yang biasa disebut kulit luar, floem atau pembuluh tapis. Pada pengamatan Akar jagung ( Zea Mays Root), Akar merupakan alat tubuh tumbuhan yang selalu berada dalam tanah. Pada hasil pengamatan diperoleh bagian-bagian penyusun tubuh tumbuhan akar jagung, yaitu epidermis, dinding sel, xylem dan floem. Epidermis berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan daun serta melindungi jaringan didalamnya. Dinding sel berfungsi untuk melindungi bagian luar tumbuhan serta sebagai komponen pelindung. Xylem berfungsi mengangkut air dan garam mineral yang terdapat dalam akar menuju ke daun. Dan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh (Waluyo: 2011).
Pada pengamatan batang labu (Cucurbita moschata stem) terdapat dinding sel dimana dinding sel merupakan struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur) dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.Selain itu, adanya dinding sel pada sel tumbuhan merupakan ciri penting yang membedakannya dengan sel hewan. Aliran sitoplasma adalah aliran dalam sel eukariotik.



Sitoplasma merupakan bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariotik, sitoplasma adalah bagian non nukleus dari protoplasma. Kloroplas adalah benda terbesar dalam sitoplasma. Kloroplas yang berkembang pada batang dan daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotosintesis menyerap tenaga matahari untuk mengubah karbondioksida menjadi gula yakni sumber energi kimia dan makanan bagi tumbuhan
Pada pengamatan daun lili, terdapat epidermis yang merupakan lapisan sel terluar dari daun, bagian bunga, buah dan biji serta dari batang dan akar sebelum menjadi penebalan sekunder. Pada pengamatan daun lili terlihat jaringan yang berdinding sel. Ciri-ciri ini meyerupai ciri-ciri jaringan parenkim. Selain itu, ada juga jaringan palisade yang merupakan sel-sel parenkim yang terdapat di daun.Adapun stomata yaitu lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup.









BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
            Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan penyusun tumbuhan ada 2 macam yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringn ing relative sangat muda. Jaringan meristem dapat dibagi menjadi jaringan meristem perimer dan jaringan meristem sekunder. Jaringan dewasa adalah jaringan yang berhenti melakukan totipotensi, jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan deferensisasi membentuk jaringan lain. Jaringan dewasa dibagi menjadi jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penguat/penyokong, jaringan pengangkut dan jaringan gabus. Kita juga dapat mengamati penyusun tubuh tumbuhan melalui preparat awetan yaitu akar jagung (Zea Mays Root), batang labu ( Cucurbita Moschata Stem) dan daun lili (Lilium spp leaf).
B.       Saran
            Sebaiknya bahan berupa batang labu dan daun lili dengan potongan membujur juga perlu diamati agar mahasiswa dapat mengetahui perbedaan jaringan apabila dipotong secara melintang dan membujur.



DAFTAR PUSTAKA
Karmana, 2007. Dasar-Dasar Makrobiologi. Bandung: Erlangga.
Said, Muh. 2011. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Rafindo
persada.
Zaifbio. 2010. Biologi online blog pendidikan biologi. http:// Pewarisan Sifat-biologi-online.html. (diakses pada tanggal 19 November 2015).

Cindy. 2012. Biologi-Dasar. http://justcindy2/wardpress.com (diakses pada 19 November 2015).

Tim Dosen. Penuntun Praktikum. Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2014.


2 komentar: