Rabu, 03 Februari 2016



LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
“MENGENAL  JARINGAN  HEWAN  MELALUI  PREPARAT  AWETAN”

uin hitput.jpg



Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Biologi Dasar Pada Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas islam Negeri Alauddin Makassar



Oleh:


ALI  MUSTOPO
60700115063




LABORATORIUM PETERNAKAN
JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang
Ilmu tentang struktur dan fungsi jaringan pada hewan perlu dipelajari karena pemanfaatan dan penerapannya bagi kehidupan manusia.Selain itu, ilmu tersebut juga dapat diterapkan untuk memecahkan masalah di bidang keanekaragaman hayati. Tubuh hewan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu dapat membentuk jaringan di tempat tertentu. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi sama terikat oleh bahan antar sel yang membentuk suatu kesatuan.
Semua kehidupan ditandai oleh adanya tingkatan organisasi kehidupan. Sel menempati tempat khusus dalam hirarki kehidupan karena sel menempati hirarki terbawah dari organisasi kehidupan yang dapat hidup secara indenpenden sebagai organisme tubuh hewan juga tersusun oleh sel-sel,  Sel-sel tersebut bersatu membentuk jaringan-jaringan yang terdapat pada organ. Organ yang bekerja bersama-sama intenstinun kecil, intenstinun besar dan organ-organ lain yang masing-masing tersusun dari bebagai macam jaringan.



Kumpulan organ yang berkait di dalam satu fungsi atau lebih akan membentuk suatu system organ. Selanjutnya, kumpulan system organ akan membentuk suatu organisme (individu). Setiap organ pada hewan memiliki fungsi yang berbeda. Beberapa organ tersebut membentuk suatu system organ yang memiliki fungsi yang berbeda juga dengan system organ yang lain.
Pada hewan tingkat tinggi (mamalia) dibedakan empat tipe jaringan dasar. Yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat (konektif), jaringan saraf, dan jaringan otot. Untuk melihat jaringan-jaringan tersebut harus digunakan mikroskop dengan perbesaran tertentu.
Berdasarkan uraian diatas, hal inilah yang melatar belakangi untuk melakukan praktikum ini agar dapat mengenal dan mengetahui jaringan-jaringan penuyusun hewan melalui preparat awetan.
B.   Rumusan Masalah
Adapun  rumusan masalah dalam percobaan ini adalah:
1.    Bagaimana cara mengenal dan membedakan jaringan penyusun tubuh hewan serta mampu menjelaskannya secara tepat dan benar?
2.    Apa  fungsi dari setiap jaringan-jaringan yang terdapat pada sel hewan?
C.       Tujuan Praktikum
Adapun tujuan percobaan ini adalah:
1.    Agar mahasiswa mampu mengenal dan membedakan jaringan penyusun tubuh hewan.
2.    Agar mahasiswa mampu memahami funsi dari setiap jaringan-jaringan yang terdapat daam sel hewan.


BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.     Gambaran  Umum
Sel – sel penyusun jaringan tubuh pada hewan lebih banyak dan kompleks. Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan dan cara perkembangan serupa. Jaringan pada hewan dibagi menjadi 4 jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat atau penyambung, jaringan otot dan jaringan syaraf (Surya, 2014).
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi suatu rongga atau suatu permukaan bebas. Sel-selnya tersusun rapat satu sama lain sehingga tidak terdapat ruang. Ruang antar sel yang biasanya berisi substansi interselular atau juga bisa disebut matriks. Dipandang dari banyaknya lapisan sel yang menyusunnya, epitel dibedakan atas epitel selapis dan epitel berlapis. Epitelium kulit melindungi jaringan di bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi ultraviolet, dan serangan bakteri (Said, 2011).
Jaringan pengikat berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat mengandung matriks yang sangat banyak. Jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat satu alat dengan alat lain, untuk membungkus alat-alat, untuk mengganti jaringan yang rusak (luka), untuk menetralkan racun dan untuk membentuk kerangka penyokong (Storer, 1957).

Adapun ayat dala surat An Nur ayat 45 yang menjelaskan tentang mahluk hidup sebagaimana firman-Nya :                       
Quran, Surah An-Nur, Ayat 45



Terjemanya :
”Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

B.  Gambaran  Khusus
Jaringan  adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur berbeda yang sesuai dengan funsinya.
Menurut antonim 2011, ada empat tipe jaringan dasar semua hewan, termasuk tubuh manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah yaitu:
1.    Jaringan epitel
Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit, jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.
     


Adapun macam-macam jaringan epitel berdasarkan bentuk adalah sebagai berikut :
1.    Epitel pipih selapis, contoh: epitel poritoneum, alveolus, pembulu limfe,
pembuluh darah dan jantung.
2. Epitel pipih berlapis banyak, contoh : epitel epidermis, epitel rongga mulut dan rongga hidung.
3.    Epitel kubus selapis, contoh : lapisan pada banyak kelenjar dan salurannya, epitel indung telur dan epitel nefron ginjal.
4.    Epitel kibus berlapis banyak : epitel kelenjar keringat dan epitel kelenjar minyak.
5.    Epitel silindris selapis, contohnya : epitel pada usus dan lambung.
6.    Epitel silindris berlapis banyak, contohnya : epitel pada pangkal       tenggorakan epitel pada uretra dan langit-langit.
7.    Epitel silindris bersilia, contohnya : epitel pada saluran ekskresi, ada saluran reproduksi.
8.    Epitel transisional, contohnya : saluran kencing, kandung kemih, ureter, dan ginjal.
2.    Jaringan pengikat
Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh.Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.



3.    Jaringan otot
Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu licin yang dapat ditemukan diorgan tubuh bagian dalam, dan otot jantung yang dapat ditemukan dijantung.
4.    Jaringan saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur   aktivitas otot dan organ serta menerima dab meneruskan ke rangsangan. Jaringan ini juga berfungsi melindungi jaringan dan mengikat untuk membentuk organ, jaringan ikat tersusun dari sel-sel penyusun jaringan ikat.Organ hewan merupakan gabungan dari beberapa jaringan yang berbeda-beda untuk mendukung satu fungsi atau lebih. Transpalasi organ adalah proses pemindahan organ dari organisme ke organisme lainnya. Jarinagn ikat berkembang dari mesenkim.Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu lapisan tengah dari embrio.
5.    Jaringan Otot
Otot tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut serat otot dan mempunyai kemampuan untuk kontraksi jika mendapatkan rangsang dari impuls saraf. Serat otot tersusun dari mikrofilamen yang terdiri dari protein kontraktil auksin dan myosin. Otot merupakan jaringan terbesar pada kebanyakan hewan. Otot kontraksi mengonsumsi energi yang banyak pada saat kontraksi (Isserep, 2004).




BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A.  Waktu dan Tempat
            Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum  pada  hari  Rabu, tanggal 18 September 2015, Pukul 16.00-18.00 WITA, dan bertempat di  Laboratorium Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
B.  Alat dan Bahan
            Aalat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.    Alat
            Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Mikroskop Binokuler
2.    Bahan
            Bahan yang dihunakan dalam praktikum ini adalah Preparat awetan otot jantung (Cardiac muscles), preparat awetan otot lurik (Striated muscle),  preparat awetan otot polos (Non striated muscles), preparat awetan tulang rawan (Compack bone), dan preparat awetan usus (Small intestine).





C.   Prosedur Kerja
            Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut;
1.     Menyiapkan mikroskop dengan terlebih dahulu melihat kelengkapannya (ingat mikroskop yang digunakan harus bersih dan tidak boleh berjamur).
2.    Meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan mencolokkan kabel ke sumber listrik karena mikroskop yang digunakan adalah mikroskop binokuler. Kemudian mengambil preparat awetan yang akan diamati yaitu otot polos, otot jantung, usus dan tulang rawan.
3.    Untuk pengamatan pertama, gunakan perbesaran kecil yaitu 5x dan 10x. Memutar makrometer untuk mendapatkan bayangan obyek yang jelas.
4.    Memutar revolver untuk mengganti perbesaran besar yaitu 40x dan 45x. Setelah menggunakan perbesaran besar, tidak boleh lagi memutar makrometer tetapi untuk memeperjelas bayangan obyek gunakan micrometer.
5.    Menggambar hasil pengamtan pada lembar pengamatan.
6.    Setelah mengamati semua preparat bersihkan mikroskop dan menyimpan pada kotaknya.




Diagram alir
















Text Box: Mennyiapkan alat dan bahan






Text Box: Mengambil preparat






Text Box: Meletakkan objek di atas meja preparat





Text Box: Mengunakan pembesaran 10x dan pembesaran 40x






Text Box: Mengamati dan menggambarkan
 















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
1.      Preparat Awetan Otot jantung (Cardiac muscle)
a.       Gambar  pengamatan

Keterangan:
1.    Inti Sel
2.    Nucleus
3.    Korteks
4.    Otot fiber
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar2015
b.      Gambar literature



Keterangan:
5.    Inti Sel
6.    Nucleus
7.    Korteks
8.    Otot fiber
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar

2.      Preparat Awetan Otot lurik (Striated muscle)
a.       Gambar Pengamatan

Keterangan:
1.      Sistem Herera
2.      Lacuna
3.      Kanakuli
4.      Lamella
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar
b.      Gambar literature
Keterangan:
5.      Sistem Herera
6.      Lacuna
7.      Kanakuli
8.      Lamella
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar





3.      Preparat Awetan Otot polos (Non striated muscle)
a.       Hasil pengamanat

Keterangan:
1.    Inti sel
2.    Endomasium
3.    Miofibrin
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar
b.      Gambar literature
Keterangan:
4.    Inti sel
5.    Endomasium
6.    Miofibrin
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar



4.      Usus halus (Small intenstine)
a.       Hasil pengamatan

Keterangan:
1.      Inti sel
2.      Kelenjer Golok
3.      Kelenjer Substrat
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar
b.      Gambar literature
Keterangan:
4.      Inti sel
5.      Kelenjer Golok
6.      Kelenjer Substrat
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar




5.      Preparat Awetan Tulang (Human bone)
a.       Hasil pengamatan

Keterangan:
1.      Sistem herera
2.      Kanikulla
3.      Lamella
4.      Lacunna
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar
b.      Gambar literature
Keterangan:
5.      Sistem herera
6.      Kanikulla
7.      Lamella
8.      Lacunna
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar




B.   Pembahasan
1.  Otot jantung (Cardiac Bone)
            Jantung adalah organ tubuh yang juga tidak kalah pentingya dengan kerangka, karena tanpa jantung darah tidak dapat beredar keseluruh bagian tubuh. Fungsi dari jantung adalah memompa darah dari jantung keseluruh tubuh. Dan yang berperan memompa darah dijantung adalah otot jantung, bentuknya hamper sama dengan otot lurik yang membedakan hanyalah letak dan fungsinya.
2.    Otot lurik (Striated muscle)
Otot lurik terdiri atas sel berbentuk silinder yang panjang dan tidak bercabang. Otot lurik memiliki banyak inti sel yang terletak di bagian tepi sel miofibril terletak sejajar dengan serabut otot membentuk daerha terang dan gelap sehingga tampak seperti garis-garis melintang. Otot lurik dipersyarati oleh sistem saraf pusat, kontraksi otot lurik di bawak kesadaran.
3.    Otot polos (Non Striated Muscles)
            Otot polos adalah otot yang terletak didalam usus atau didalam alat pencernaan manusia dan hewan. Otot polos berfungsi membantu dalam proses pencernaan hewan dan manusia. Jaringan ini sebagian besar terdiri dari sel-sel yang membentuk serabut-serabut dengan ukuran panjang dan bervariasi.
4.    Usus Halus (Small Intestine)
            Usus terletak didalam pencernaan makanan, setelah makanan melewati lambung dan usus besar maka tempat makanan selanjutnya ada diusus halus untuk dicerna. Tanpa usus halus maka pencernaan manusia atau hewan tidak dapat sempurna.
5.    Tulang Keras (Hard bone)
            Tulang adalah hal yang sangan penting bagi tubuh manusia karena fungsinya yang begitu penting, tanpa tulang atau kerangka maka tubuh manusia tidak akan berbentuk sempurna. Fungsi dari tulang atau kerangka sendiri adalah sebagai tempat melekatnya otot-otot, untuk melindungi organ-organ yang ada dalam tubuh seperti jantung, paru-paru dan hati.



BAB V
PENUTUP

A.       Kesimpulan
      Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah jaringan terdiri dari jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.Jaringan otot terdiri atas otot polos, otot lurik dan otot jantung.Pada jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang menyebar keseluruh tubuh. Jaringan epitel yaitu jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya, jaringan ikat memiliki variasi yang sangat luas berdasarkan morfologi, letak geografis dan strukturnya, jaringan otot yaitu kumpulan sel-sel otot dan jaringan saraf yaitu suatu sistem pemprosesan informasi yang mencoba meniru kinerja otot manusia. Perbedaan otot polos, jantung dan otot lurik yaitu bentuk, letak, inti sel, reaksi terhadap impuls, sifat kerja, ukuran, jumlah inti, kontraksi garis melintang.
B.       Saran
            Setelah  mikrokop dan  preparat  awetan  hewan  sudah  digunakan  sebaiknya  simpan  lagi  ditempatnya  msing  masing  dengan  hati  hati.



DAFTAR PUSTAKA

Isserep, Sumardi. 2012. Biologi Dasar. Jakarta: Universitas Gadja Mada.
Nugroho, Hartanto. 2012. Bioligi Dasar. Jakarta: Universitas Gadja Mada.
Surya, 2014. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Said, Muh. 2011. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Rafindo
             persada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar