LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
“ANATOMI MENCIT”

Diajukan Untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Biologi Dasar Pada Jurusan
Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan
Teknologi
Universitas islam Negeri Alauddin Makassar
Oleh:
ALI MUSTOPO
60700115063
LABORATORIUM
PETERNAKAN
JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Anatomi atau ilmu yang mempelajari
tentang susunan tubuh, darah atau hubungan bagian-bagiannya dengan satu sama
lainnya. Anatomi regional mempelajari letak dan hubungan atau bagian tubuh yang
tidak dapat berpisah dari pengamatan tentang kegunaan setiap struktur dan
sistem jaringannya. Hal ini membawa kita kepenggunan istilah anatomi fungsional
yang berkaitan erat dengan fisiologi.
Mencit (Mus musculus) adalah
anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di
rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti
mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari.
Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia.
Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia,
bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada
yang tinggal di perkotaan. Mencit percobaan (laboratorium) dikembangkan dari
mencit, melalui proses seleksi. Sekarang mencit juga dikembangkan sebagai hewan
peliharaan (Jacob, 2008).
Berkaitan dengan uraian diatas,
hal inilah yang melatar belakangi kami untuk diadakannya praktikum ini agar
dapat mengetahui struktur anatomi anatomi pada mencit (Mus Musculus).
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat
dalam praktikum ini adalah :
1.
Bagaimana struktur anatomi pada Mencit?
2.
Apa fungsi organ-organ yang terdapat
pada Mencit ?
C.
Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan dari praktikum ini ialah:
1.
Agar mahahasiswa dapat mnegtahui
struktur anatomi pada Mencit.
2.
Sagar mahasiswa dapat membedakan
sitem organ pada mencit beserta funginya masing-msaing.
BAB
II
TINJAUAN
TEORITIS
A.
Gambaran Umum
Mencit (Mus musculus) adalah hewan
yang masih satu kerabat dengan tikus liar ataupun tikus rumah. Mencit ini tersebar
di seluruh dunia dan sering ditemukan di dekat bangunan gedung ataupun di
tempat lain, jika terdapat makanan dan tempat berlindung. Jenis tikus ini
semuanya berasal mula dari keturunan yang telah ada yaitu keturunan dari tikus
liar yamg sudah mengalami peternakan secara selektif. Mencit biasanya lebih
suka hidup pada tempat yang memiliki suhu lingkungan yang tinggi (Anonymous,
2010). Tikus atau mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat.
Jenis ini sekarang ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia.
Tikus memakan makanan manusia dan barang-barang rumah tanggaMencit (Mus
musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit
mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya
menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya.
B.
Gambaran Khusus
Sistem
organ pada mencit terdiri dari sistem Ekresi, Respirasi, Reproduksi, dan
Sirkulasi. Tubuh tikus memiliki kesamaan dengan manusia dan tikus merupakan hewan
bertulang belakang. Dan praktikum yang dilakukan adalah benar sesuai dengan
literature,Tikus merupakan hewan berdarah panas dan memiliki organ tubuh mirip
dengan manusia hanya saja jumlah kromosomnya yang berbeda. Tikus hidup dekat
dengan manusia dan memiliki tubuh lebih gelap serta ekor lebih panjang
dibandingkan dengan tikus yang hidup jauh dari manusia . Tikus hidup
berkelompok dan system pernafasannya mirip manusia. Sistem pencernaan tikus
yaitu dimulai dari esophagus, kerongkongan, usus halus, lambung, usus besar,
dan berlanjut di anusJantung terletak diatas rongga
dada sebelah kiri, diatas diafragma.
Menurut
(Anonymous, 2010) tikus yang dalam klasifikasinya dimasukan kedalam sub filum
vertebrata atau hewan-hewan beruas tulang belakang, kelas mamalia (hewan- hewan
menyusui), ordo rodentia (hewan-hewan yang mengerat) dan family murridae yang
merupakan salah satu hama yang penting pada tanaman pertanian
(pangan,horticulur,dan perkebunan).
Adapun
klasifikasi mencit yaitu;
Kerajaan : Animalia
Fillum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Super family : Muroidae
Familnya : Muridae
Sub suku : Murinae
Genus : Mus
Species : Musculus
Kerajaan : Animalia
Fillum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Super family : Muroidae
Familnya : Muridae
Sub suku : Murinae
Genus : Mus
Species : Musculus
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
A. Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum pada
hari Kamis, tanggal 10 Desember
2015, Pukul 16.00-18.00 WITA, dan bertempat di
Laboratorium Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar
B.
Alat
dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.
Alat
Adapun
alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Gunting, Pinset, Jarum pentul.
2.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Klorofom,
Mencit, dan Steoroform
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja
pada praktikum ini adalah sebagai berikut;
1. Pengamatan Morfologi
a.
Memasukkan mencit
kedalam toples yang telah berisi oba bius.
b.
Kemudian toples
ditutup rapat. Lalu tunggu beberapa saat hingga mencit dalam keadaan tidak
sadar.
c.
Setelah mencit
pingsan, ambil mencit dari dalam toples. Lalu letakkan mencit diatas steorofom
dengan tubuh menghadap keatas.
d.
Tusuk kedua tangan
dan kedua kaki mencit menggunakan jarum pentul.
e.
Amatilah mencit.
2.
Pengamatan Anatomi
a.
Setelah itu, perut
mencit dibelah dengan hati-hati menggunakan pinset dan gunting.
b.
Lalu amati organ
dalamnya.
c.
Gambarlah sistem
organ yang disusunnya, pengamatan dapat pula dilengkapi dengan pemotretan.
Diagram
Alir Percobaan
|
||||
![]() |
|
![]() |
||||||||
|
||||||||
![]() |
||||||||
|
||||||||
![]() |
||||||||
|
||||||||
![]() |
||||||||
|
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
1. Sistem Ekskresi
a. Gambar Hasil Pengamatan
|
Keterangan:
|
|
Sumber :
laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar 2015
b. Gambar Literature
![]() |
Keterangan:
|
1.
Ginjal
2.
Uterus
3.
Kantung
kemih
4.
Uretra
|

2. Sistem Respirasi
a. Gambar Hasil Pengamatan
|
Keterangan:
|
1. Hidung
2. Tenggorokan
3. Bronkus
4. Paru-paru
5. Alveolus
|
Sumber :
laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar 2015
b. Gambar Literature
![]() ![]() |
Keterangan:
|
1. Hidung
2. Tenggorokan
3. Bronkus
4. Paru-paru
5. Alveolus
|
Sumber :
laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar 2015
3. Sistem Reproduksi
a. Gambar Hasil Pengamatan
|
Keterangan:
|
1. Penis
2. Testis
3. Skrotum
![]() |
Sumber :
laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar 2015
b. Gambar Literature
![]() |
Keterangan:
|
1. Penis
2. Testis
3. Skrotum
![]() |
Sumber :
laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar 2015
4. SistemSirkulasi
a. Gambar Hasil Pengamatan
|
Keterangan:
|
1. Paru-paru
2. Vena Pulmonalis
3. Arteri Pulmonalis
![]() |
Sumber :
laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar2015
b. Gambar Literature
![]() |
Keterangan:
|
1. Paru-paru
2. Vena Pulmonalis
3.Arteri Pulmonalis
![]() |
Sumber : Laboratorium
Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alaudin Makassar 2015
B. Pembahasan
1.
Sistem Ekskresi
Sistem Ekskresi adalah suatu proses pengeluaran
zat-zat sisa hasil metabolisme tubuh yang sudah tidak diperlukan lagi. Fungsi
sistem ekskresi adalah untuk menjaga kesetimbangan (homeostasis) tubuh secara
osmoregulasi. Sistem eksresi mencit terdiri dari ginja, hati, kulit, paru-paru. Berikut penjelasan mengenai bagian
bagian dalam sistem organ eksresi pada mencit.
a. Ginjal
Ginjal
merupakan organ ekskresi yang utama pada manusia.
Organ ini berperan penting dalam mempertahankan homeostasis cairan tubuh dengan
cara mengatur volume cairan, keseimbangan osmotik, asam basa, ekskresi sisa
metabolisme, dan pengaturan hormonal dan metabolisme. Ginjal memiliki bentuk
seperti kacang merah, berjumlah dua buah, terletak di dalam rongga perut bagian
dorsal di kedua sisi tulang
belakang.
Ginjal memiliki beberapa fungsi, antara lain:n
Mengatur volume di dalam tubuh, Mengatur keseimbangan osmotik dan mempertahankan
keseimbangan ion dalam plasma, Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh, Mengekskresikan
sisa-sisa hasil metabolisme, serta fungsi hormonal dan metabolisme.
b. Hati
Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh, dengan
warna cokelat. Letak hati berada dalam rongga perut di sebelah kanan atas dan
di bawah diafragma. Hati berfungsi sebagai tempat metabolisme asimilasi
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan produksi energi; sebagai tempat
detoksikasi racun; membentuk darah dan heparin serta memproduksi empedu. Hati
berfungsi memproduksi organ ekskresi. Empedu merupakan suatu cairan yang
memiliki warna kuning kehijauan dengan komposisi garamgaram empedu, pigmen
empedu, kolesterol, lesitin, lemak, dan garam organik.
c.
Kulit (integumen)
Kulit
merupakan bagian tubuh yang terluas dan membungkus seluru bagian luar tubuh.
Kulit memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1.
Fungsi proteksi yaitu kulit
melindungi bagian dalam tubuh dari gangguan fisik maupun mekanik, seperti
gesekan, tarikan, gangguan kimia yang dapat menimbulkan iritasi.
2.
Fungsi absorpsi yatu
memungkinkan kulit mengabsorpsi
oksigen, mengeluarkan
CO2 dan uap air.
3. Fungsi pengaturan suhu tubuh yaitu untuk mengatur suhu tubuh,
kulit mengeluarkan keringat. Jika
udara panas, maka kulit akan mengeluarkan keringat lebih banyak.
4. Fungsi ekskresi yaitu kelenjar-kelenjar
pada kulit mengeluarkan zat-zat sisan metabolisme tubuh yang
tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh seperti urea, NaCl, asam urat, dan amonia.
Kelenjar minyak menjaga kelembapan kulit. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menyebabkan
keasaman kulit.
d.
Paru-paru
Pada materi sistem pernapasan, kamu telah
mempelajariproses pernapasan pada manusia. Sisa dari pernapasan adalahkarbondioksida
dan uap air.
3.
Sistem Respirasi
Udara masuk melalui rongga hidung, sebelum udara
memasuki tenggorokan, udara dilembabkan terlebih dahulu didalam hidung,
kemudian disaring oleh rambut-rambut halus yang berfungsi untuk menyaring
kotoran yang ikut masuk bersama dengan oksigen. Selanjutnya, oksigen akan
melewati Faring (pangkal batang
tenggorokan) yang merupakan percabangan antara saluran pernapasan dengan
saluran pencernaan.
Oksigen kemudian memasuki Trakea (batang tenggorokan) yang berbentuk seperti pipa dan
tersusun oleh tulang rawan yang menyerupai cincin-cincin sebanyak 15-20 buah, Bagian
dalam trakea terdapat sel-sel epitel bersilia yang mempunyai fungsi untuk mengeluarkan
benda asing yang masuk ke alat pernapasan bersama udara. Kemudian udara akan
diteruskan ke Bronkus (cabang batang
tenggorokan) yang merupakan percabangan antara paru-paru kanan dengan paru-paru
kiri.
Dalam paru-paru (pulmo) terdapat anak cabang batang
tenggorokan atau disebut dengan Bronkiolus,
Bronkiolus bercabang-cabang lagi menjadi lebih kecil dann berakhir pada kantong-kantong
udara yang disebut alveolus. Alveolus tersusun atas selapis sel sehingga
dindingnya tipis.
Pada alveolus ini terjadi pertukaran gas antara
oksigen dan karbondioksida. Alveolus banyak mengandung kapiler-kapiler darah.
Pertukaran gas terjadi secara difusi, gas Karbon yang tak dibutuhkan lagi oleh
tubuh akan dibuang melalui hidung, sedangkan gas Oksigen yang segar akan
diedarkan keseluruh tubuh melalui darah.
Pada paru-paru orang dewasa kira-kira terdapat 300
pita alveolus sehingga permukaannya luas dan memudahkan terjadinya pertukaran
gas, antara Karbon dioksida (CO2)
dengan O2. Paru-paru
terdiri atas paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kiri terdiri atas
dua lobus, sedangkan paru-paru kanan terdiri atas tiga lobus.
3.
Sistem
Sirkulasi
Darah kotor dari tubuh
masuk ke atrium kanan, kemudian melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel
kanan. Nama trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun jaringan yang
terdapat pada lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Darah
masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang-cabang menjadi cabang
kanan dan kiri yang masing-masing menuju paruparu kanan dan kiri. Arteri-arteri
ini bercabang pula sampai membentuk arteriol. Arteriol-arteriol memberi darah
ke pembuluh kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan karbondioksida
dan mengambil oksigen. Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh darah yang
disebut venul, yang berfungsi sebagai saluran anak dari vena pulmoner. Empat
vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa darah kaya oksigen ke atrium
kiri jantung. Hal ini merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai
sistem pulmoner atau peredaran darah kecil.
Dari
atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid. Kontraksi
ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup aortik pada lubang
masuk ke aorta. Cabang-cabang yang pertama dari aorta terdapat tepat di dekat
katup aortik. Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan kiri. Arteri
koroner ialah pembuluh darah ang memberi makan sel-sel jantung. Arteri ini
menuju arteriol yang memberikan darah ke pembuluh kapiler yang menembus
seluruh bagian jantung. Kemudian,
darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan.
Sistem sirkulasi bagian ini disebut sistem koroner.
Selain
itu, aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan
darah kaya oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru), kemudian darah miskin
oksigen diangkut dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium kanan).
Peredaran darah ini disebut peredaran darah besar. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi membuka
katup pulmoner yang terletak pada Organ Reproduksi .
4.
Sistem Reproduksi
Alat kelamin jantan berfungsi menghasilkan gamet jantan, yaitu spermatozoon
(sperma). Alat kelamin jantan dibedakan menjadi alat kelamin dalam dan alat
kelamin luar. Alat kelamin luar terdiri dari penis dan skrotum, sedangkan alat
kelamin dalam terdiri dari testis, saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin.
Pada betina, alat kelamin luar terdiri dari vulva, mons pubis, dan
klitoris/kelentit, sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari ovarium, tuba
fallopii, uterus dan vagina. Ureter terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing
bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Ureter sebagian terletak pada rongga
abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis Lapisan dinding ureter
terdiri dari dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa), lapisan tengah lapisan
otot polos, lapisan sebelah dalam lapisan mukosa. Lapisan dinding ureter
menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik yang mendorong urin masuk ke dalam
kandung kemih.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem Ekskresi pada mencit terdiri dari Ginjal,
hati, kulit, dan paru-paru. Sistem Respirasinya terdiri dari hidung, faring (
pangkal batang tenggorokan), Bronkus (percabangan antara paru-paru kanan dan
paru-paru kiri), Bronkiolus, dan Alveolus. Dan sistem Reproduksi pada mencit
jantan terdiri dari Penis, testis, skrotum, vas deference, uretra. Sedangkan
pada mencit betina terdiri dari Oviduk, tuba fallopi, serviks, dinding rahim,
vagina, dan klitoris. Serta sistem sirkulasi terdiri dari jantung, vena cava,
arteri pulmonalis, dan vena pulmonalis.
B. Saran
Perlu dilakukan pengamatan
dibawah mikroskop tentang organ-organ pada mencit, sehingga mahasiswa bertambah
ilmunya.
DAFTAR
PUSTAKA
Jacob, S.
2012.Animal Anatomy: A Clinically-Orientated Approach. New York:
Churchill Livingstone, Inc.
Guinan, J.J.
“Olivocochlear Efferents: Anatomy, Physiology, Function, and the
Measurement of Animal,” . (2006).Ear & Hearing 27,589-607.
Khaw, P. T.,
Shah, P., & Elkingkton, A. R. 2010. Fundamental of Frog Anatomy.
Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Levi, D. M.
(2005). Preceptual learning in adults with amblyopia: A reevaluation of
critical periods in human vision. Development Physiologi 46,
222-232.
Seeley,
R.R., et al. 2010. Anatomy and Physiology, 8th ed. New York: McGraw-Hill Book
Co.
Standring,
S. Gray's. 2015. Anatomy: The Anatomical Basis , 39th ed. New
York:
Churchill
Livingstone, Inc.
Wahl, I.
2014. Building Anatomy: An Illustrated Guide to How Structures Work.
New York: McGraw-Hill Book Co.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar