LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
“MENGENAL
JARINGAN TUMBUHAN MELALUI
PREPARAT AWETAN”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata
Kuliah Biologi
Dasar Pada Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas islam Negeri Alauddin Makassar
Oleh:
ALI MUSTOPO
60700115063
LABORATORIUM PETERNAKAN
JURUSAN ILMU
PETERNAKAN
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tumbuhan merupakan
mahluk hidup uang mampu mengahasilkan makanannya sendiri melalui bantuan sinar
matahari untuk melakukan fotosintesis. Untuk
melakukan proses-proses hidup pada tumbuhan terdapat bermacam-macam sel yang
mana mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Selain selnya berbeda dengan hewan, jaringan yang
menyusun struktur pada tumbuhan juga berbeda. Jaringan
adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur yang sama.
Tumbuhan juga merupakan makhluk hidup yang termasuk cepat
dalam berregenarasi, karena sel-sel cepat membelah. pada
dasarnya pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan selain meristem
(contohnya jaringan meristem batang), tetapi jtumbuhan umlah pembelahan sangat terbatas. Sel-sel
meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi secara morfofisiologi
(mengalami diferensiasi) membentuk berbagai jaringan yang tidak mempunyai
kemampuan untuk membelah diri. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.
Terjadinya jaringan tumbuhan ialah karena adanya atau berlangsungnya
pembelahan dari sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap
melakukan hubungan-hubungan dengan erat antara yang satu dengan yang
lainnya.Selanjutnya pembentukkan jaringan-jaringan tersebut sangat erat
hubungannya pula dengan pembentukkan berbagai alat pada tumbuhan, akar, batang,
daun, bunga, buah dan lain sebagainya. Dalam hal ini, tiap jaringan biasanya
hanya melakukan satu proses dalam hidupnya. Seperti; jaringan meristem yang
mampu membelah terus menerus dan membentuk sel-sel baru
Berdasarkan pada uraian diatas, hal inilah yang melatar
belakangi kami untuk melakukan
praktikum ini agar dapatmengenal dan mengetahui jaringan-jaringan penyusun tumbuhan
melalui pengamatan preparat awetan
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dalam percobaan
ini adalah:
1.
Bagaimana cara
mengenal dan membedakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan serta mampu
menjelaskannya secara tepat dan benar?
2.
Apa
fungsi dari setiap jaringan-jaringan yang terdapat pada sel tumbuhan?
C.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan percobaan ini adalah:
1.
Agar mahasiswa mampu
mengenal dan membedakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan.
2.
Agar mahasiswa mampu memahami fungsi
dari setiap jaringan-jaringan yang terdapat daam sel tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
Gambaran Umum
Jaringan adalah
sekumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta
mengadakan hubungan koordinasi satu dengan yang lainnya yang mendukung
pertumbuhan pada tumbuhan. Tumbuhan
berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua
dikelompokkan menjadi jaringan. Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi
dua yaitu jaringan muda atau meristem dan jaringan dewasa atau permanen (Said, 2011).
Jaringan
penyusun tubuh tumbuhan digolongkan berdasarkan umur, komposisi, dan fungsi dari
jaringan tersebut. Berdasarkan umurnya jaringan digolongkan menjadi jaringan
muda yang masih bersifat bisa membelah diri dan bisa berkembang menjadi
bermacam-macam jaringan. Karena sifatnya ini, jaringan muda disebut jaringan
meristem. Selain jaringan meristem pada tubuh tumbuhan terdapat jaringa dewasa.
Jaringan ini mempunyai bentuk yang bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya.
Berdasarkan fungsinya jaringan tumbuhan dapat digolongkan menjadi jaringan
dasar, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, jaringan penguat.
Pada tumbuh-tumbuhan,
sel-sel yang membentuk jaringan muda (meristem) adalah juga dalam keadaan muda
(embrional). Membran selnya demikian tipis, bentuknya menunjukkan bentuk yang
teratur, antara segi empat dan kubus, sedangkan ruang sel (lumen) masih penuh
dengan “protoplas” serta “vakuola” yang kecil. Dalam kondisi demikian ini sifat
khusus dari jaringan muda yaitu “sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan
kegiatan-kegiatan untuk membelah”, yang dalam istilah lainnya disebut
meristematis (Anto, 2010).
Adapun ayat dari Q.S.Al-An’aam/
:99 yang menjelaskan tentang Allah menumbuhkan tumbuhan dari air hujan
sebagaimana firman-Nya :
Terjemahnya:
“Dan Dialah yang
menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala
macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang
menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak;
dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun
anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak
serupa.Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah)
kematangannya.Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang beriman”.
B.
Gambaran
Khusus
Menurut (Cindy, 2012) jaringan penyusun
tubuh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan
jaringa dewasa.
1. Jaringan
Meristem
Jaringan
meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relative
sangan muda, sitoplasmanya penuh, mempunyai kemampuan toripotensi yang tinggi
karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan
meristem ada 2 macam yaitu:
a. Jaringan
meristem primer
ada
pada tumbuhan dibagian organ yang paling muda. Jaringan merupakan perkembangan
lebih lanjut dari pertumbuhan embrional/tunas/lembaga, memanjang dan
berdeferensiasi serta spesialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
b. Jaringan
meristem sekunder,
jaringan yang
berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan deferensiasi dan
spesialisasi, merupakan jaringan dewasa namun memiliki kemampuan totipotensi
lagi. Jaringan ini berada dibagian tengah dari organ untuk melakukan
pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan
meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar
sehinggan menimbulkan pertambahan membesar.
2. Jaringan
Dewasa
Jaringan dewasa
adalah jaringan yang sudah berhenti melaukan totipotensi, jaringan ini hanya
membelah tetapi tidak melakukan deferensiasi membentuk jaringan lain. Jaringan
dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
a. Jaringan
epidermis
merupakan
jaringan yang letaknya paling luar, tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih
selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel. Tidak mengandung klorofil
kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita
dan Pterydophyta serta sekitar
epidermis pada sel penutup stomata. Fungsi jaringan epidermis yaitu pelindung
jaringan didalamnya, tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang
muda.
b. Jaringan
parenkim
merupakan
jaringan tumbuhan yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan
karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini.
c. Jaringan
Penguat
berfungsi untuk
menguatkan bagian tubuh tumbuhan.
d. Jaringan
pengangkut
disebut juga
jaringan vascular karena sarana tranportasi atau pengangutannya berupa pembuluh
(vaskuler). Pembuluh (vaskuler) itu untuk membawa air dan larutan keseluruh
tanaman. Pembuluh ini meliputi Xliem atau pembuluh kayu barfungsi membawa air
sedangkan Floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis
berupa larutan organik.
3. Jaringan
Dewasa
Jaringan yang berfungsi
untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air. Maka dari itu,
jaringan gabus bersifat kedap air
BAB
III
METODELOGI
PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat
dilaksanakannya praktikum pada hari
Rabu, tanggal 18 September 2015, Pukul 16.00-18.00 WITA, dan bertempat
di Laboratorium
Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.
Alat
Adapun alat yang
digunakan pada praktikum ini adalah Mikroskop Binokuler
2.
Bahan
Bahan yang dihunakan dalam praktikum
ini adalah Preparat awetan penampang melintang dan membujur akar jagung (zea
mays root), preparat awetan penampang melintang
batang labu (Cucurbita moschata stem), preparat awetan penampang membujur
daun lili (Llilium spp leaf).
C.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum
ini adalah sebagai berikut;
Adapun prosedur kerja pada
praktikum ini adalah sebagai berikut;
1.
Menyiapkan mikroskop dengan
terlebih dahulu melihat kelengkapannya (ingat mikroskop
yang digunakan harus bersih dan tidak boleh berjamur).
2.
Meletakkan mikroskop pada meja
yang datar dan mencolokkan kabel ke sumber listrik karena mikroskop yang
digunakan adalah mikroskop binokuler. Kemudian mengambil preparat awetan yang
akan diamati yaitu otot polos, otot jantung, usus dan tulang rawan.
3.
Untuk pengamatan pertama, gunakan
perbesaran kecil yaitu 5x dan 10x. Memutar makrometer untuk mendapatkan
bayangan obyek yang jelas.
4.
Memutar revolver untuk mengganti
perbesaran besar yaitu 40x dan 45x. Setelah menggunakan perbesaran besar, tidak
boleh lagi memutar makrometer tetapi untuk memeperjelas bayangan obyek gunakan
micrometer.
5.
Menggambar hasil pengamtan pada
lembar pengamatan.
6.
Setelah mengamati semua preparat
bersihkan mikroskop dan menyimpan pada kotaknya.
Diagram alir
Mennyiapkan alat dan bahan
|
Meletakkan objek di atas meja preparat
|
Mengamati dan menggambarkan
|
Mengunakan
pembesaran 10x dan pembesaran 40x
|
Mengambil preparat
|
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
1. Penampang melintang akar jagung (Zea mays root)
a.
Gambar
pengamatan (Perbesaran
4 x 0,10)
|
Keterangan:
|
1.
Kolenkim
2.
JaringanPembuluh
3.
Parenkim
|
Sumber : laboratorium
Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alaudin Makassar2015
b.
Gambar
literature
|
Keterangan:
|
4.
Kolenkim
5.
JaringanPembuluh
6.
Parenkim
|
Sumber : laboratorium
Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alaudin Makassar
2. Penampang Membujur Akar Jagung (Zea mays root)
a.
Gambar
Pengamatan (Perbesaran 4 x 0,10)
|
Keterangan:
|
1.
Xylem
2.
Floem
3.
Epidermis
4.
Parenkim Empulur
|
Sumber : laboratorium
Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alaudin Makassar2015
b.
Gambar
literature
|
Keterangan:
|
5.
Xylem
6.
Floem
7.
Epidermis
8.
Parenkim Empulur
|
Sumber : laboratorium
Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alaudin Makassar
3. Penampang
Batang Labu (Cucurbita moschata stem)
a.
Gambar
Pengamatan (Perbesaran 4 x 0,10)
|
Keterangan:
|
1.
Xylem
2.
Floem
3.
Epidermis
9.
Korteks
|
Sumber : laboratorium
Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alaudin Makassar2015
b.
Gambar
literature
|
Keterangan:
|
4.
Xylem
5.
Floem
6.
Epidermis
7.
Korteks
|
Sumber : laboratorium
Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alaudin Makassar
4. Penampang
Daun Lili (Lilium spp leaf)
a.
Gambar
Pengamatan (Perbesaran 4 x 0,10)
|
Keterangan:
|
1.
Ikatan Pembuluh
2.
Korteks
3.
Epidermis
|
Sumber : laboratorium
Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alaudin Makassar2015
b.
Gambar
literature
|
Keterangan:
|
4.
Ikatan Pembuluh
5.
Korteks
6.
Epidermis
|
Sumber : laboratorium
Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alaudin Makassar
B. Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengamatan tampak adanya jaringan-jaringan pada batang tubuh tumbuhan,
antara lain epidermis yang biasa disebut kulit luar, floem atau pembuluh tapis. Pada pengamatan Akar
jagung ( Zea Mays Root), Akar merupakan alat
tubuh tumbuhan yang selalu berada dalam tanah. Pada hasil pengamatan diperoleh
bagian-bagian penyusun tubuh tumbuhan akar jagung, yaitu epidermis, dinding
sel, xylem dan floem. Epidermis berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan
daun serta melindungi jaringan didalamnya. Dinding sel berfungsi untuk
melindungi bagian luar tumbuhan serta sebagai komponen pelindung. Xylem
berfungsi mengangkut air dan garam mineral yang terdapat dalam akar menuju ke
daun. Dan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh
tubuh (Waluyo: 2011).
Pada pengamatan batang labu (Cucurbita moschata stem) terdapat dinding sel dimana
dinding sel merupakan struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi
sel untuk membesar. Dinding
sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur) dan
alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.Selain itu, adanya
dinding sel pada sel tumbuhan merupakan ciri penting yang membedakannya dengan
sel hewan. Aliran sitoplasma adalah aliran dalam sel eukariotik.
Sitoplasma merupakan bagian
sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariotik, sitoplasma adalah bagian
non nukleus dari protoplasma. Kloroplas
adalah benda terbesar dalam sitoplasma. Kloroplas yang berkembang
pada batang dan daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotosintesis menyerap
tenaga matahari untuk mengubah karbondioksida menjadi gula yakni sumber energi kimia
dan makanan bagi tumbuhan
Pada pengamatan daun lili,
terdapat epidermis yang merupakan lapisan sel terluar dari daun, bagian bunga,
buah dan biji serta dari batang dan akar sebelum menjadi penebalan sekunder. Pada pengamatan daun lili
terlihat jaringan yang berdinding sel. Ciri-ciri ini meyerupai ciri-ciri
jaringan parenkim. Selain
itu, ada juga jaringan palisade yang merupakan sel-sel parenkim yang terdapat
di daun.Adapun stomata yaitu lubang atau celah yang terdapat pada epidermis
organ tumbuhan yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari percobaan ini adalah jaringan adalah kumpulan sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan penyusun tumbuhan ada 2 macam
yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan
yang terus menerus membelah dan jaringn ing relative sangat muda. Jaringan
meristem dapat dibagi menjadi jaringan meristem perimer dan jaringan meristem
sekunder. Jaringan dewasa adalah jaringan yang berhenti melakukan totipotensi,
jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan deferensisasi membentuk
jaringan lain. Jaringan dewasa dibagi menjadi jaringan epidermis, jaringan
parenkim, jaringan penguat/penyokong, jaringan pengangkut dan jaringan gabus.
Kita juga dapat mengamati penyusun tubuh tumbuhan melalui preparat awetan yaitu
akar jagung (Zea Mays Root), batang
labu ( Cucurbita Moschata Stem) dan
daun lili (Lilium spp leaf).
B.
Saran
Sebaiknya
bahan berupa batang labu dan daun lili dengan potongan
membujur juga perlu diamati agar mahasiswa dapat mengetahui perbedaan jaringan
apabila dipotong secara melintang dan membujur.
DAFTAR PUSTAKA
Karmana, 2007. Dasar-Dasar Makrobiologi. Bandung: Erlangga.
Said, Muh. 2011.
Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Rafindo
persada.
Zaifbio. 2010. Biologi online blog pendidikan biologi. http:// Pewarisan Sifat-biologi-online.html. (diakses pada tanggal 19
November 2015).
Cindy. 2012. Biologi-Dasar. http://justcindy2/wardpress.com (diakses pada 19
November 2015).
Tim Dosen. Penuntun Praktikum. Makassar: UIN
Alauddin Makassar, 2014.
Gambarnya tidak ada kak?
BalasHapusgambarnya ga ad ya?
BalasHapus