Selasa, 16 Februari 2016

Kisah Seorang Pemuda yang Menemui Ajalnya di Langit

Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan kematian akan menjemputnya. Hal ini sudah menjadi rahasia Allah. Seringkali kita mendengar seseorang yang berada dalam kondisi sehat wal’afiat di pagi harinya, namun ketika sore hari tiba-tiba kematian menjemput dirinya. Sering pula kita mendengar seseorang yang sedang menaiki kendaraan untuk tujuan rekreasi, namun ketika dalam perjalanan terjadilah kecelakaan yang menimpanya sehingga merenggut nyawanya. Yang menyedihkan adalah, banyak orang yang meninggal dalam keadaan sedang bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala sehingga mereka pun meninggal dalam keadaan yang buruk dalam pandangan Allah. Seperti misalnya banyak orang yang meninggal akibat overdosis narkoba, ada pula yang meninggal karena terlalu banyak minum khamar, meninggal ketika berada di tempat-tempat maksiat, dan sebagainya.

Mengenai rahasia kematian ini, ada sebuah kisah yang sungguh menarik. Dikisahkan bahwa ada seorang pemuda yang senantiasa berdo’a kepada Allah di siang dan malam hari. Dia adalah seorang pemuda yang shaleh. Dalam do’anya, dia bermunajat kepada Allah, “...Ya Allah, ampunilah aku dan malaikat penjaga matahari.” Karena terus-menerus dido’akan oleh sang pemuda, lalu malaikat penjaga matahari meminta izin kepada Allah untuk menemui sang pemuda. Dan setelah diizinkan, lalu ia turun ke bumi. Malaikat penjaga matahari itu pun menemui sang pemuda dan berkata, “Sesungguhnya engkau memperbanyak do’a kepada Allah untukku, maka apakah sebenarnya kepentinganmu?” Pemuda itu menjawab, “Aku bermaksud agar engkau mau membawaku ke tempatmu. Lalu aku bermaksud lagi agar engkau sudi menanyakan tentang ajalku kepada malaikat maut.” Malaikat penjaga matahari berkata, “Baiklah apabila itu keinginanmu, maka aku akan membawamu ke tempat dudukku dan menanyakan kapan ajalmu tiba kepada malaikat maut.”


Singkat cerita, dibawanya pemuda itu ke tempat malaikat penjaga matahari. Setelah mereka tiba disana, pemuda itu disuruh menempati tempat duduk malaikat penjaga matahari tersebut. Kemudian ia pergi ke tempat malaikat maut dan menceritakan peristiwa yang dialaminya serta tentang keperluan pemuda itu. Setelah malaikat maut membuka dan meneliti nama pemuda itu, lalu ia berkata: “Waktunya masih jauh. Saudaramu ini memiliki kesopanan yang agung. Dan dia akan meninggal, sampai dia menduduki kursimu.” Malaikat matahari berkata: “Ia sekarang telah duduk di kursiku.” Maka malaikat maut menjawab, “Ia akan meninggal di sisi Rasul kita. Dan yang demikian itu mereka tidak mengetahuinya.”
Dari cerita di atas, kita bisa menarik suatu kesimpulan bahwa tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui kapan ajalnya tiba. Kematian sepenuhnya adalah rahasia Allah. Namun perbedaan antara ajal manusia dengan hewan terletak pada dzikirnya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Para binatang itu ajalnya berada pada dzikirnya. Maka jika mereka meninggalkan dzikirnya, maka Allah mencabut nyawanya.”
Dan telah disebutkan pula bahwa Allah itu Maha Berkuasa mencabut segala nyawa. Namun seluruh proses pencabutan itu diserahkan kepada malaikat maut. Hal ini sebagaimana disandarkannya kematian seseorang dengan sebab terbunuh atau sakit.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahulah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. [1] Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.(Qs. Az-Zumar: 42)

Rabu, 03 Februari 2016

praktikum biologi 6 anatomi mencit



LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
“ANATOMI MENCIT”

uin hitput.jpg


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Biologi Dasar Pada Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas islam Negeri Alauddin Makassar



Oleh:


ALI  MUSTOPO
60700115063





LABORATORIUM PETERNAKAN
JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2015

BAB I
PENDAHULUAN
              
A.     Latar Belakang
Anatomi atau ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh, darah atau hubungan bagian-bagiannya dengan satu sama lainnya. Anatomi regional mempelajari letak dan hubungan atau bagian tubuh yang tidak dapat berpisah dari pengamatan tentang kegunaan setiap struktur dan sistem jaringannya. Hal ini membawa kita kepenggunan istilah anatomi fungsional yang berkaitan erat dengan fisiologi.
      Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan. Mencit percobaan (laboratorium) dikembangkan dari mencit, melalui proses seleksi. Sekarang mencit juga dikembangkan sebagai hewan peliharaan (Jacob, 2008).
      Berkaitan dengan uraian diatas, hal inilah yang melatar belakangi kami untuk diadakannya praktikum ini agar dapat mengetahui struktur anatomi anatomi pada mencit (Mus Musculus).
B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam praktikum ini adalah :
1.      Bagaimana struktur anatomi pada Mencit?
2.      Apa fungsi organ-organ yang terdapat pada Mencit ?
C.       Tujuan Praktikum
            Adapun tujuan dari praktikum ini ialah:
1.      Agar mahahasiswa dapat mnegtahui struktur anatomi pada Mencit.
2.      Sagar mahasiswa dapat membedakan sitem organ pada mencit beserta funginya masing-msaing.














BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.      Gambaran  Umum
Mencit (Mus musculus) adalah hewan yang masih satu kerabat dengan tikus liar ataupun tikus rumah. Mencit ini tersebar di seluruh dunia dan sering ditemukan di dekat bangunan gedung ataupun di tempat lain, jika terdapat makanan dan tempat berlindung. Jenis tikus ini semuanya berasal mula dari keturunan yang telah ada yaitu keturunan dari tikus liar yamg sudah mengalami peternakan secara selektif. Mencit biasanya lebih suka hidup pada tempat yang memiliki suhu lingkungan yang tinggi (Anonymous, 2010). Tikus atau mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Tikus memakan makanan manusia dan barang-barang rumah tanggaMencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya. 
B.       Gambaran  Khusus
Sistem organ pada mencit terdiri dari sistem Ekresi, Respirasi, Reproduksi, dan Sirkulasi. Tubuh tikus memiliki kesamaan dengan manusia dan tikus merupakan hewan bertulang belakang. Dan praktikum yang dilakukan adalah benar sesuai dengan literature,Tikus merupakan hewan berdarah panas dan memiliki organ tubuh mirip dengan manusia hanya saja jumlah kromosomnya yang berbeda. Tikus hidup dekat dengan manusia dan memiliki tubuh lebih gelap serta ekor lebih panjang dibandingkan dengan tikus yang hidup jauh dari manusia . Tikus hidup berkelompok dan system pernafasannya mirip manusia. Sistem pencernaan tikus yaitu dimulai dari esophagus, kerongkongan, usus halus, lambung, usus besar, dan berlanjut di anusJantung terletak diatas rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma.
            Menurut (Anonymous, 2010) tikus yang dalam klasifikasinya dimasukan kedalam sub filum vertebrata atau hewan-hewan beruas tulang belakang, kelas mamalia (hewan- hewan menyusui), ordo rodentia (hewan-hewan yang mengerat) dan family murridae yang merupakan salah satu hama yang penting pada tanaman pertanian (pangan,horticulur,dan perkebunan).
            Adapun klasifikasi mencit yaitu;
Kerajaan          : Animalia
Fillum                          : Chordata
Kelas                           : Mamalia
Ordo                            : Rodentia
Super family    : Muroidae
Familnya         : Muridae
Sub suku         : Murinae
Genus                          : Mus
Species            : Musculus


BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM


A.   Waktu dan Tempat
            Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum  pada  hari  Kamis, tanggal 10 Desember 2015, Pukul 16.00-18.00 WITA, dan bertempat di  Laboratorium Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
B.    Alat dan Bahan
            Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.    Alat
            Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Gunting, Pinset, Jarum pentul.
2.    Bahan
            Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Klorofom, Mencit, dan Steoroform







C.  Prosedur Kerja
                   Adapun prosedur kerja  pada praktikum ini adalah sebagai berikut;
1.    Pengamatan Morfologi
a.    Memasukkan mencit kedalam toples yang telah berisi oba bius.
b.    Kemudian toples ditutup rapat. Lalu tunggu beberapa saat hingga mencit dalam keadaan tidak sadar.
c.    Setelah mencit pingsan, ambil mencit dari dalam toples. Lalu letakkan mencit diatas steorofom dengan tubuh menghadap keatas.
d.   Tusuk kedua tangan dan kedua kaki mencit menggunakan jarum pentul.
e.    Amatilah mencit.
2.    Pengamatan Anatomi
a.    Setelah itu, perut mencit dibelah dengan hati-hati menggunakan pinset dan gunting.
b.    Lalu amati organ dalamnya.
c.    Gambarlah sistem organ yang disusunnya, pengamatan dapat pula dilengkapi dengan pemotretan.
  

 




Diagram Alir Percobaan





Memasukkan mencit kedalam toples yang telah berisi oba bius
 



 


Tutup rapat toples, tunggu sampai mencit pingsan
 
 












Letakkan mencit pada Steoroform
 






Tusuk kedua tangan dan kaki mencit
 






Membelah perut mencit
 






Mengamati sistem organ
 
 


















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.   Hasil Pengamatan
1.    Sistem Ekskresi
a.       Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:

Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar 2015
b.      Gambar Literature
Keterangan:
1.    Ginjal
2.    Uterus
3.    Kantung kemih
4.    Uretra
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar 2015
2.    Sistem Respirasi
a.       Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Hidung
2. Tenggorokan
3. Bronkus
4. Paru-paru
5. Alveolus

Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar 2015
b.      Gambar Literature
Keterangan:
1. Hidung
2. Tenggorokan
3. Bronkus
4. Paru-paru
5. Alveolus

Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar 2015



3.    Sistem Reproduksi
a.       Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Penis
2. Testis
3. Skrotum
4. Uretra
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar 2015
b.      Gambar Literature
Keterangan:
1. Penis
2. Testis
3. Skrotum
4. Uretra
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar 2015





4.    SistemSirkulasi
a.       Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1.  Paru-paru
2.  Vena Pulmonalis
3.  Arteri Pulmonalis
4.   Jantung
Sumber : laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar2015
b.      Gambar Literature
Keterangan:
1. Paru-paru
2. Vena Pulmonalis
3.Arteri Pulmonalis
4. Jantung
Sumber : Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar 2015





B.       Pembahasan
1.    Sistem Ekskresi
Sistem Ekskresi adalah suatu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme tubuh yang sudah tidak diperlukan lagi. Fungsi sistem ekskresi adalah untuk menjaga kesetimbangan (homeostasis) tubuh secara osmoregulasi. Sistem eksresi mencit terdiri dari ginja, hati, kulit,  paru-paru. Berikut penjelasan mengenai bagian bagian dalam sistem organ eksresi pada mencit.
a.    Ginjal
Ginjal merupakan organ ekskresi yang utama pada manusia. Organ ini berperan penting dalam mempertahankan homeostasis cairan tubuh dengan cara mengatur volume cairan, keseimbangan osmotik, asam basa, ekskresi sisa metabolisme, dan pengaturan hormonal dan metabolisme. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang merah, berjumlah dua buah, terletak di dalam rongga perut bagian dorsal di kedua sisi tulang belakang.
Ginjal memiliki beberapa fungsi, antara lain:n Mengatur volume di dalam tubuh, Mengatur keseimbangan osmotik dan mempertahankan keseimbangan ion dalam plasma, Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh, Mengekskresikan sisa-sisa hasil metabolisme, serta fungsi hormonal dan metabolisme.
b.    Hati
Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh, dengan warna cokelat. Letak hati berada dalam rongga perut di sebelah kanan atas dan di bawah diafragma. Hati berfungsi sebagai tempat metabolisme asimilasi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan produksi energi; sebagai tempat detoksikasi racun; membentuk darah dan heparin serta memproduksi empedu. Hati berfungsi memproduksi organ ekskresi. Empedu merupakan suatu cairan yang memiliki warna kuning kehijauan dengan komposisi garamgaram empedu, pigmen empedu, kolesterol, lesitin, lemak, dan garam organik.
c.    Kulit (integumen)
       Kulit merupakan bagian tubuh yang terluas dan membungkus seluru bagian luar tubuh. Kulit memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1.    Fungsi proteksi yaitu kulit melindungi bagian dalam tubuh dari gangguan fisik maupun mekanik, seperti gesekan, tarikan, gangguan kimia yang dapat menimbulkan iritasi.
2.    Fungsi absorpsi  yatu memungkinkan kulit mengabsorpsi oksigen, mengeluarkan CO2 dan uap air.
3.    Fungsi pengaturan suhu tubuh yaitu untuk mengatur suhu tubuh, kulit mengeluarkan keringat. Jika udara panas, maka kulit akan mengeluarkan keringat lebih banyak.
4.    Fungsi ekskresi yaitu kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat sisan metabolisme tubuh yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh seperti urea, NaCl, asam urat, dan amonia. Kelenjar minyak menjaga kelembapan kulit. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menyebabkan keasaman kulit.
d.        Paru-paru
Pada materi sistem pernapasan, kamu telah mempelajariproses pernapasan pada manusia. Sisa dari pernapasan adalahkarbondioksida dan uap air.

3.      Sistem Respirasi
Udara masuk melalui rongga hidung, sebelum udara memasuki tenggorokan, udara dilembabkan terlebih dahulu didalam hidung, kemudian disaring oleh rambut-rambut halus yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang ikut masuk bersama dengan oksigen. Selanjutnya, oksigen akan melewati Faring (pangkal batang tenggorokan) yang merupakan percabangan antara saluran pernapasan dengan saluran pencernaan.
Oksigen kemudian memasuki Trakea (batang tenggorokan) yang berbentuk seperti pipa dan tersusun oleh tulang rawan yang menyerupai cincin-cincin sebanyak 15-20 buah, Bagian dalam trakea terdapat sel-sel epitel bersilia yang mempunyai fungsi untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke alat pernapasan bersama udara. Kemudian udara akan diteruskan ke Bronkus (cabang batang tenggorokan) yang merupakan percabangan antara paru-paru kanan dengan paru-paru kiri.
Dalam paru-paru (pulmo) terdapat anak cabang batang tenggorokan atau disebut dengan Bronkiolus, Bronkiolus bercabang-cabang lagi menjadi lebih kecil dann berakhir pada kantong-kantong udara yang disebut alveolus. Alveolus tersusun atas selapis sel sehingga dindingnya tipis.
Pada alveolus ini terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida. Alveolus banyak mengandung kapiler-kapiler darah. Pertukaran gas terjadi secara difusi, gas Karbon yang tak dibutuhkan lagi oleh tubuh akan dibuang melalui hidung, sedangkan gas Oksigen yang segar akan diedarkan keseluruh tubuh melalui darah.
Pada paru-paru orang dewasa kira-kira terdapat 300 pita alveolus sehingga permukaannya luas dan memudahkan terjadinya pertukaran gas, antara Karbon dioksida (CO2) dengan O2. Paru-paru terdiri atas paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kiri terdiri atas dua lobus, sedangkan paru-paru kanan terdiri atas tiga lobus.
3.      Sistem Sirkulasi
Darah kotor dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun jaringan yang terdapat pada lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang-cabang menjadi cabang kanan dan kiri yang masing-masing menuju paruparu kanan dan kiri. Arteri-arteri ini bercabang pula sampai membentuk arteriol. Arteriol-arteriol memberi darah ke pembuluh kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen. Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh darah yang disebut venul, yang berfungsi sebagai saluran anak dari vena pulmoner. Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal ini merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem pulmoner atau peredaran darah kecil.




Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid. Kontraksi ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup aortik pada lubang masuk ke aorta. Cabang-cabang yang pertama dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik. Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan kiri. Arteri koroner ialah pembuluh darah ang memberi makan sel-sel jantung. Arteri ini menuju arteriol yang memberikan darah ke pembuluh kapiler yang menembus
seluruh bagian jantung. Kemudian, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan. Sistem sirkulasi bagian ini disebut sistem koroner.
Selain itu, aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru), kemudian darah miskin oksigen diangkut dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium kanan). Peredaran darah ini disebut peredaran darah besar. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi membuka katup pulmoner yang terletak pada Organ Reproduksi  .
4.      Sistem Reproduksi       
Alat kelamin jantan berfungsi menghasilkan gamet jantan, yaitu spermatozoon (sperma). Alat kelamin jantan dibedakan menjadi alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin luar terdiri dari penis dan skrotum, sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari testis, saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin.

Pada betina, alat kelamin luar terdiri dari vulva, mons pubis, dan klitoris/kelentit, sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari ovarium, tuba fallopii, uterus dan vagina. Ureter terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis Lapisan dinding ureter terdiri dari dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa), lapisan tengah lapisan otot polos, lapisan sebelah dalam lapisan mukosa. Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.












BAB V
PENUTUP
A.      Kesimpulan
            Sistem Ekskresi pada mencit terdiri dari Ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Sistem Respirasinya terdiri dari hidung, faring ( pangkal batang tenggorokan), Bronkus (percabangan antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri), Bronkiolus, dan Alveolus. Dan sistem Reproduksi pada mencit jantan terdiri dari Penis, testis, skrotum, vas deference, uretra. Sedangkan pada mencit betina terdiri dari Oviduk, tuba fallopi, serviks, dinding rahim, vagina, dan klitoris. Serta sistem sirkulasi terdiri dari jantung, vena cava, arteri pulmonalis, dan vena pulmonalis.
B.       Saran
       Perlu dilakukan pengamatan dibawah mikroskop tentang organ-organ pada mencit, sehingga mahasiswa bertambah ilmunya.









DAFTAR PUSTAKA

Jacob, S. 2012.Animal Anatomy: A Clinically-Orientated Approach. New York: 
            Churchill Livingstone, Inc.

Guinan, J.J. “Olivocochlear Efferents: Anatomy, Physiology, Function, and the Measurement of Animal,” . (2006).Ear & Hearing 27,589-607.

Khaw, P. T., Shah, P., & Elkingkton, A. R. 2010. Fundamental of Frog Anatomy
            Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Levi, D. M. (2005). Preceptual learning in adults with amblyopia: A reevaluation of critical periods in human vision. Development Physiologi 46, 222-232.

Seeley, R.R., et al. 2010. Anatomy and Physiology, 8th ed. New York: McGraw-Hill Book Co.

Standring, S. Gray's. 2015. Anatomy: The Anatomical Basis , 39th ed. New York: 
            Churchill Livingstone, Inc.
Wahl, I. 2014. Building Anatomy: An Illustrated Guide to How Structures Work
            New York: McGraw-Hill Book Co.