Selasa, 26 Januari 2016

praktikum biologi 1 mengenal dan menggunakan miroskop



LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
Mengenal dan Menggunakan Mikroskop
(PET-1313)


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Biologi Dasar (PET-1313) Pada Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas islam Negeri Alauddin Makassar



Nama                :           ALI  MUSTOPO
Nim                   :           60700115063
Kelas                 :           C
Kelompok         :           II (Dua)
Asisten              :           MULIANI  SYAM



JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2015
BAB 1
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
     Kita sering mengenal istilah optik, istilah ini sering diidentikkan dengan alat-alat yang dapat membantu kita agar dapat melihat dengan jelas objek yang kita akan amati, salah satu contoh dari alat optik adalah mikroskop. Mikroskop yang umum kita kenal banyak digunakan di laboratorium-laboratorium, khususnya lembaga yang mengadakan penelitian ilmiah. Mikroskop optik dibedakan menjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler (Cindy, 2012).
    Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk mengamati objek biologi yang berukuran sangat kecil. Dengan menggunakan mikroskop, bayangan suatu benda dapat diperbesar ukurannya sampai beberapa kali ukuran sebenarnya. Mengingat pentingnya pengenalan mikroskop, maka perlu dilakukan suatu pembelajaran atau pengenalan fungsi dan bagian-bagian mikroskop(Krisno, 2011).
Bawang merah adalah merupakan sayuran penting di Indonesia, selain untuk bumbu masak,  bawang merah juga dapat digunakan sebagai obat-obatan. tanaman ini diduga berasal dari asia tengah yaitu sekitar India Bawang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput, berbatang pendek dan  berakar serabut. Daunnya panjang serta berongga seperti pipa.
Tanaman  bawang merah mempunyai aroma yang spesifik yang marangsang keluarnya air mata karena kandungan minyak eteris alliin. Bawang merah mengandung beberapa senyawa yang penting bagi tubuh antara lain vitamin C, kalium, serat, dan asam folat. Selain itu, bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi, tanaman ini juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin. Kegunaan bawang merah lainnya yaitu sebagai obat tradisional. Bawang merah digolongkan sebagai tanaman obat karena mengandung efek antiesptik  dan senyawa alliin. Senyawa alliin akan diubah menjadi asam piruvat, ammonia, dan alliisin sebagai anti mikroba yang bersifat bakterisida. Adapun enzim yang berperan dalam merubah senyawa alliin adalah enzim alliinas. Kapuk  randu  atau  kapuk  (Ceiba pentandra) adalah pohon tropis yang tergolong ordo Malvales dan famili Malvaceae (sebelumnya dikelompokkan  ke dalam famili  terpisah Bombacaceae), berasal dari bagian  utara dari Amerika Selatan, Amerika  Tengah  dan  Karibia, dan (untuk varitas C. pentandra var. guineensis) berasal dari sebelah barat Afrika. Kata "kapuk" atau "kapok" juga  digunakan  untuk menyebut serat yang dihasilkan dari  bijinya. Pohon ini  juga dikenal sebagai kapas Jawa atau kapok Jawa, atau  pohon  kapas-sutra.
Hal inilah yang melatar belakangi kami sehingga diadakannya praktikum ini  untuk  mengetahuidan  mengenal  bagian-bagian  mikroskop.

2.      Rumusan Masalah                       
2.1.  Untuk mengenal bagian-bagian mikroskop.
2.2.  Untuk mengetahui cara penggunaan mikroskop secara baik dan benar.
2.3.     Untuk mengetahui cara pembuatan preparat basah secara melintang,  membujur, dan tanpa penyayatan.
2.4.  Untuk melihat sediaan yang telah dibuat dibawah mikroskop.
3.       Tujuan Praktikum
3.1.       Agar mahasiswa dapat mengenal bagian-bagian mikroskop.
3.2.       Agar mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan mikroskop secara baik dan benar.
3.3.       Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan preparat basah secara melintang,membujur,dan tanpa penyayatan.
3.4.       Agar mahasiswa dapat melihat sediaan yang telah dibuat dibawah mikroskop.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1.      Gambaran Umum
Mikroskop berasal dari (bahasa yunani: Micros =  kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskop. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organism hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi (Cindy, 2012).
          Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphgi yang mengadakan  penelitian  melalui  lensa  yang  sederhana.  Lalu  Antony Van  Leuwenhoek  mengembangkan  lensa  sederhana   itu  menjadi  lebih kompleks  agar  dapat  mengamati  protozoa,  bakteri  dan  berbagai makhluk  kecil  lainnya.  Setelah  itu ,  pada  tahun  1600,  Hanz  dan  Z Jansen  telah  menemukan  mikroskop  ganda  yang  lebih  baik  dari  pada mikroskop  yang  dibuat  oleh  Antony  Van  Leuwenhoek  (Cindy, 2012). 
 Terdapat  berbagai  tipe  mikroskop  yang  masing-masing  mempunyai tujuan penggunaan tertentu dan dengan berbagai macam kelengkapannya pula. Mikroskop yang sering digunakan dalam biologi adalah mikroskop cahaya, baik yang berlensa okuler tunggal atau dikenal dengan mikroskop monokuler, maupun yang berlensa okuler ganda atau disebut mikroskop binokuler (Krisno, 2011).
Seiring berkembangnya teknologi, Menurut Soemarwoto (2009) yang  menyatakan  bahwa  mikroskop  berdasarkan  jenisnya  mikroskop  dibedakan  menjadi  tiga  jenis yaitu:
1.1.1.      Mikroskop Monokuler
Mikroskop Monokuler adalah salah satu jenis mikroskop yang menggunakan hanya satu lensa okuler (Marwah monica, 2013).
1.1.2.      Mikroskop Binokuler
Mikroskop binokuler adalah alat yang digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak, penyinaran diberikan dari atas atau dari bawah dengan sinar-sinar atau lampu. Mikroskop dua lensa terdiri dari lensa okuler dan lensa objektif sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan kedua belah mata. Kekuatan pembesarnya tidak terlalu kuat, umumnya objektif 1X dan 2X serta 10X dan 15X (Marwah monica, 2013).

1.1.3.      Mikroskop Trinokuler
Mikroskop trinokuler merupakan merupakan mikroskop yang digunakan untuk meneliti objek yang berukuran sangat kecil. Mikroskop ini memiliki 3 lensa, yaitu lensa okuler, lensa objektif, namun lensa ketiga adalam monitor. Mikroskop ini biasanya digunakan untuk mengamati bakteri hidup. Bagian-bagian dari mikroskop ini adalah lensa okuler, tubus, lensa obyektif, cermin, makrometer, kaki mikroskop, micrometer.
Berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-baqarah ayat 26 tentang teknologi yaitu;
           
 
Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”

         

Umbi  lapis  bawang  merah  (Allium  cepa)  merupakan  sel  hidup karena  memiliki  epidermis  atas  yang  berfungsi  untuk  melindungi epidermis  bagian  bawah,  inti  sel  berfungsi  sebagai  pengendali  dari proses  berlangsungnya  metabolism  didalam  sel,  parenkim  berfungsi untuk  memyimpan  cadangan  makanan,  xylem  berfungsi  mengangkut air  dan  garam  mineral  dari  akar  ke daun,  floem  berfungsi  mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan, dan epidermis bawah berfungsi melindungi epidermis bagian atas (Pratiwi, 2004 : 26).
Adapun  klasifikasinya  yaitu  sebagai  berikut :
Kindom              : Plantea
Divisi                  : Magnoliophyta
Kelas                  : Liliopsida
Ordo                   : Liliales
Family                : Liliaceae
Genus                 : Alium
Spesies               : Alium cepa
           Sel  kapok  (Ceiba  petandra) merupakan  sel  semi  mati  karena tidak  mempunyai  nucleus  yang  berfungsi  mengatur  seluruh   kegiatan sel.  Didalam  kapok  terdapat  parenkim  yang  berfungsi  untuk memyimpan  cadangan  makanan,  xilem  berfungsi  mengangkut  air  dan garam  mineral  dari  akar  ke daun  (Yatim, 2012).                                                                      
Adapun klasifikasinya yaitu sebagai berikut :
Kingdom              : Plantae               
Divisi                    : Magnoliophyta
Subdivisi              : Spermatophyta
Kelas                    : Magnoliopsida
Ordo                     : Malvales            
Famili                   : Malvaceae
Genus                   : Ceiba
Spesies                 : Gossipium sp     
2.      Gambaran  Khusus
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati objek biologi yang berukuran sangat kecil. Dengan menggunakan mikroskop, bayangan suatu benda dapat diperbesar ukurannya sampai beberapa kali ukuran sebenarnya. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antonio Van Leuwenhoek. Mikroskop pertama yang ditemukan pada abad ke-17 adalah mikroskop sederhana dengan lensa tunggal (Campbell, 2010).
Mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu bagian optik dan bagian mekanik. Adapun bagian optik adalah cermin,lensa okuler, lensa obyektif, kondensor,dan difragma. Sedangkan bagian mekanik adalah revolver, kaki/pegangan mikroskop,meja preparat, makrometer/micrometer dan tubus.
  
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi 2 yaitu: mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler (Pangestu, 2011).
Menurut Soemarwoto (2009) yang  menyatakan  bahwa  mikroskop  terdiri berbagai  macam  sebagai  berikut :
1.      Mikroskop cahaya : meiliki perbesaran maksimal 100 kali, berfungsi untuk melakukan perbesaran dengan bantuan cahaya.
2.      Mikroskop stereo : merupakan jenis mikroskop yang hanya digunakan untuk benda yang relatif besar.
3.      Mikroskop electron : mikroskop yang mampu melakukan perbesaran objek sampai 2 juta kali.
4.      Mikroskop ultraviolet : merupakan suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa.
5.      Mikroskop pander : mikroskop yang dibuat untuk mendeteksi adanya benda asing.





BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

1.      Waktu dan Tempat
Hari/tanggal     :  Rabu/ 04, November 2015
Waktu               :  16.00 – 18.00 WITA
Tempat         :  Laboratorium  Animal  Ilmu  Peternakan, Fakultas sains  dan Teknologi, Universitas Negeri Alauddin Makassar, Samata-Gowa.
2.       Alat dan Bahan                                                                                            
2.1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Mikroskop, Pipet, kaca preparat, kaca penutup (deck glass) dan silet tajam.
2.2.  Bahan
                             Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah umbi lapis bawang merah (Alium Cepa), serat kapas/kapok (Gossium sp/Ceiba petandra), immersion oil, dan tissue.





3.       Prodesur kerja
Ambil  mikroskop  dari  kotaknya  dan  jangan  lupa periksa  kelengkapannya serta  kebersihannya.

Menyiapkan semua  alat  dan  bahan  yang  akan  digunakan pada  praktikum  ini

Mengambil  salah  satu  bahan  yang akan  diamati  salah satunya  adalah  umbi  lapis  bawang  merah.
Bersihkan dan  potong  setipis mungkin  ujung  bawang  tersebut secara  melingkar kemudian diletakkana pada  meja  mikroskop  untuk  diamati.


 


Memperhatikan  dan  mengamati  dengan  seksama  denagn  cara  memutar  makrometer  atau  mikrometer  pada  miroskop  sampai  terlihat  gambar  sel  dari  gambar  tersebut.

Menggambar  sel  yang  telah diamati  poada  mikroskop.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
     1.1  Mikroskop
           















Keterangan:
1.      Lensa okuler
2.      Tabung mikroskop
3.      Lengan mikroskop atau pegangan
4.      Diafragma
5.      Kaki
6.      Cermin
7.      Meja preparat
8.      Penjepit
9.      Lensa obyektif perbesaran kuat
10.  Lensa obyektif perbesaran lemah
11.  Revolver
12.  Pemutar halus
13.   Pemutar kasar






1.2.  Bawang  Merah  (Alium  Cepa)
1.2.1. . Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1.      Pigmen Warna
2.      Trikoma
3.      Xilem
4.      Floem


                                                                   


1.2.2. Gambar literatur

Keterangan:
5.      Pigmen Warna
6.      Trikoma
7.      Xilem
8.      Floem



1.      Pigmen






1.3   Serat  kapas/kapok  (Gossipium sp/Ceiba petandra)
        1.3.1 Gambar hasil pengamatan                     



Keterangan:
1.      Dinding Sel
2.      Torsi

           



 1.3.2. Gambar Literatur         
Keterangan:
1.      Dinding Sel
2.      Torsi












2. Pembahasan
Mikroskop  binokuler  adalah  mikroskop  yang   menggunakan  dua  buah  lensa  okuler  dan  dua  buah  lensa  objektif. Adapun kemampuan pembesarannya tidak terlalu besar.Kisarannya berbeda untuk masing-masing jenis lensa. Untuk lensa objektif sekitar 1x sampai 2x sementara itu untuk lensa okuler pembesarannya 10x hingga 15x. Mikroskop binokuler menggunakan lensa objektif dengan ukuran yang besar sebab pada bagian atasnya terdapat sistem lensa lainnya yang dibuat terpisah sehingga pada posisi parallel.
Mikroskop Monokuler adalah mikroskop yang memiliki satu lensa okuler. Adapun  bagian-bagiannya  terdiri  dari  lensa  okuler  yang  berfungsi  memperbesar  bayangan  dan  memproyeksikan  ke  retina  mata,  tabung  mikroskop  berfungsi dalam  mengatur  fokus  yang  dapat dinaikkan  dan  diturunkan  dan  sebagai  penghubung  antara  lensa  objektif  dan  lensa  okuler, lengan  mikroskop  sebagai  pegangan  pada  mikroskop, diafragma berfungsi  dalam  mengatur  bayaknya  cahaya  yang masuk  dengan  jalan  mengatur  besarnya  lubang  yang  dilalui  cahaya,  kaki  mikroskop  sebagai  penyanggah  dan  menopang  mikroskop.
Cermin  pada  mikroskop  berfungsi  dalam  memanyulkan dan  mengarhkan  cahaya  kedalam  mikroskop,  penjepituntuk  menjepit  kaca preparat, lensa  objektif  berfungsi  memperbesar  dan  memperjelas  objek,  revolvel  memiliki  fungsi  mengatur  pembesaran  lensa  objektif  dengan  cara  memutarnya,  pemutar  halus  berfungsi  dalam  memperjelas  bayangan.
Dari  pengamatan  Umbi lapis bawang merah (Alium cepa)Terdapat pigmen warna,  trikoma,  xylem dan floem.  Sedangkan  menurut  hasil  pengamatan  yang  telah  dilakukan para peneliti sains bahwasanya, Sel bawang merah terlihat seperti papan-papan atau segi empat tidak beraturan yang disusun seperti batu bata. Memiliki sebuah inti sel yang terletak di tengah sel. Terdapat  perbandingan  anatar  hasil  pengamatan  dengan  sumber  literature  yakni,  perbedaan antara epidermis bagian dalam serta epidermis bagian luar.Pada epidermis bagian dalam berbentuk lebih kecil dan pendek sedangkan epidermis bagian luar lebih besar dan juga panjang.Pada epidermis bagian luar tampak sangat jelas sekali adanya inti sel yang menandakan bahwa tumbuahn tersebut hidup.Epidermis pada umunmya berbentuk bangun-bangun yang tersusun sangat padat sekali dan juga.                                                                                Sedangkan pada  hasil pengamatan pada serat kapok Ceiba petandra dibawah mikroskop dengan perbesaran 4x0,10 terdapat  dinding  sel  dan  torsi  yang  menyerupai  serabut. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian yang dilalukakanoleh tim IPB pada tahun 2010, Selkapuk  berbentuk memanjang,diketahui bahwa sel Ceiba Petandraberupa  serat-serat  panjang. Jika  dibandingkan,  terdapat  perbedaan  yaitu, pada  sel  kapuk  tidak  terdapat  torsi, sehingga  sel  kapas  hanya  berupa  lumen  (rongga sel)  yang  dibatasi  oleh dinding  sel  dengan  lingkungan  luar  dinding  sel  berfungsi  sebagai  pelindung sel  yang  ada  dibawahnya,  sedangakn  torsi  berfungsi  tempat  masuk  dan  keluarnya  udara.

BAB V
PENUTUP

1.      Kesimpulan
1.1. Mikroskop terdiri atas dua bagian yaitu bagian optik dan bagian    mekanik. Bagian optik terdiri atas lensa okuler, lensa obyektif, cermin, kondensor, dan diafragma. Sedangkan pada bagian mekanik terdiri atas revolver, kaki dan pegangan mikroskop, meja preparat, makrometer, mikrometer dan tubus.
1.2.  Cara menggunakan mikroskop mulai dari mengambil, memegang, meletakkan pada meja yang datar, menyiapkan preparat, membersihkan mikroskop dan menyimpan pada kotaknya.
1.3.   Cara membuat preparat basah secara melintang, membujur dan tanpa penyayatan yaitu dengan mengiris bahan dengan cara melintang ataupun membujur, kemudian siapkan kaca preparat dan tetesi sedikit air dengan menggunakan pipet tetes dan letakkan bahan yang sudah diiris tadi diatas kaca preparat kemudian tutupi dengan deck glass. Sedangkan tanpa penyayatan langsung saja bahan diletakkan diatas kaca preparat kemudian ditutup dengan deck glass.
1.4.  Untuk melihat sediaan yang telah dibuat di bawah mikroskop yaitu dapat dilihat langsung pada lensa okuler mikroskop dengan cara menutup mata kiri dan kanan terbuka, begitupun sebaliknya.
2.      Saran
Sebaiknya  alat-alat  laboratorium  diperhatikan  kelengkapannya  agar  memudahkan  mahasiswa  saat  melakukan  praktikum  dan  saat penelitian  perlu ketelitian  yang  baik.

















DAFTAR PUSTAKA
Campbell,A.Nell.dkk.2010,BIOLOGI. Penerbit erlangga:Jakarta
Campbell, 2005. Biologi umum, Erlangga: Jakarta.
Cindy, 2012. Pengertian mikroskop.http://justcindy2/wardpress.com(14 oktober2012;2.50 am)
Raja artikel . 2012. Asal usul mikroskop. http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/ (diakses: 5 November 2015)
Rustam hafis. 2012. Sejarah dan perkembangan mikroskop/ www.dc224.4shared.com [ 5 November 2012]
Tim, d. 2012. Penuntun Biologi Dasar. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin
Sutarno , Nono. 2011.BIOLOGI UMUM.Universitas terbuka:Jakarta
Anonim.2011. Mikroskop.http://monocotiledoneae.com (Diakses: 5 November 2015)
Chan F. C. S. 2007. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Erlangga
Subandi. 2006.Mikrobiologi. Jakarta: Erlangga
Plolier. 2007.Biologi Dasar. Jakarta: Gramedia
Fried, G. H. 2006. Biologi Edisi kedua. Jakarta: Erlangga.
Nugroho, L. 2004. Biologi dasar. Jakarta: Universitas Gadjah Mada.
Poedjadi, A. 2003. Dasar-dasar Biologi. Jakarta: Universitas Hasanuddin.
Ridwan Mohammad. 2012. Laporan Biologi sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar